Nama Hariri itu diambil dari bahasa Arab, artinya Sutraku. Tentu orang tuanya berharap agar ia tumbuh anggun dan lemah lembut seperti sutra. Sejak kecil Hariri telah dibekali ilmu agama agar mewarisi sifat Kanjeng Nabi Muhammad Saw yang lemah lembut dalam berdakwa.
Saya yakin orang tua Hariri sangat bangga ketika anak kesayangannya itu tumbuh menjadi lelaki tampan dan pandai berdakwah. Apalagi kemudian dia berhasil menjuarai kontes dai, lalu menjadi bintang sinetron sebagai ustadz bijaksana. Namanya pun jadi terkenal dan semua orang memanggilnya Ustadz Hariri.
Hariri ternyata tidak puas dengan segala yang telah diraih. Dia juga ingin dikenal sebagai jawara yang pandai menggunakan kaki. Maka dia tak sungkan memelintir leher jamaanya menggunakan kaki.
Sialnya, aksinya itu terekam video dan tersebar ke seluruh negeri. Hariri menuai banyak hujatan dan caci maki. Meski katanya sudah minta maaf, masyarakat tak mau memberi toleransi. Televisi pun tak lagi mengakui Hariri sebagai dai.