Sebelum tahun 1980-an, ada pepatah yang diajarkan di semua sekolah dasar, yaitu: “Berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian — Bersakit-sakit dahulu, bersenang kemudian”. Semua anak sekolahan pasti hafal pepatah tersebut, bisa mengingat dan menjelaskan artinya.
Pepatah tersebut telah menjadi filsafat hidup banyak orang, bahwa dalam menjalani hidup perlu: kerja keras, kejujuran, dan kesabaran. Untuk mencapai hasil perlu mengikuti proses yang terkadang melelahkan.
Kita diajarkan agar tidak berfikir jangka pendek, karena yang dituju adalah “happy ending”. Tujuan itu hanya bisa dicapai melalui usaha yang baik dan halal. Maka orang tua, ustadz, dan guru selalu mengingatkan agar tidak melakukan sesuatu yang menyebabkan kita gagal memperoleh “happy ending” paling sempurna, yaitu syurga. Continue reading